Seruni

rividia

rividia

Artikel Terbaru

Ruwat Bumi Guci 3 ~ Umburampe Ruwat Bumi Guci

Guci Tradisi Ruwat Bumi Guci masih dipertahankan oleh masyarakat dan selalu diadakan rutin setiap setahun sekali. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat ini dimaknai sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Warga masyarakat menyebutnya syukuran Bersama. Adapun ritual memandikan kambing kendit dan penyembelihan kambing kendit sebagai wujud penghormatan kepada leluhurleluhur Desa Guci dan Pekandangan. Dengan adanya tradisi ruwat bumi dapat meningkatkan solidaritas tinggi antar warga. Semua saling bergotong royong menyiapkan tradisi ini sedemikian rupa. Pelaksanaan tradisi ini setiap tahun, tetapi hari dan tanggalnya tidak selalu sama seperti tahun-tahun sebelumnya, intinya dilaksanakan pada bulan sura. Warga masyarakat baik Desa Guci maupun Pekandangan sangat menjaga dan tidak meninggalkan tradisi tersebut, karena tradisi ruwat bumi sudah diwariskan turun temurun. Warga takut terjadi suatu hal yang tidak diinginkan jika meninggalkan tradisi tersebut. selain itu ada ritual memandikan kambing kendit yang merupakan acara inti. Kambing kendit tersebut mempunyai makna simbolis sebagai suatu persembahan atau pelengkap dalam tradisi ruwat bumi. Berdasarkan hasil data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan ketua adat dan juru kunci tradisi ruwat bumi, dapat ketahui bahwa memandikan kambing kendit dalam tradisi ruwat bumi mempunyai makna dan simbol yang penting untu masyarakat, yaitu permohonan keselamatan kepada Allah SWT. Simbol dan makna tersebut terdapat pada prosesi dan sesaji dalam tradisi ruwat bumi. Pelaksanaan tradisi ruwat bumi tidak lepas dari sesaji yang merupakan syarat penting dalam setiap prosesi dan mengandung makna. Adapun symbol umparampe yang digunakan saat memandikan kambing kendit dalam tradisi ruwat bumi sebagai berikut.

Kembang Setaman
Kembang setaman terdiri dari bunga mawar, melati, kenanga, kanthil, juada jajanan pasar, irisan daun pandan. Ada juga pisang 7 macam, minuman 7 macam, rokok 7 macam. Semua itu harus lengkap, dan harus berjumlah 7. Angka 7, Jawanya pitu mempunyai makna pitulung yang artinya meminta pertolongan. Macammacam bunga warna warni yang melambangkan kita cerah, ceria. Walaupun perasaan kita sedang tidak baik, tetapi kalau di luar kita harus tetap tersenyum dan menyembunyikan perasaan itu kepada orang lain, jangan sampai dibawa keluar karena itu bisa menimbulkan masalah.

Ada juga penaburan bunga melati disepanjang jalan itu istilahnya supaya tidak apa-apa atau sebagai tanda disitu ada pelaksanaan ritual.

Kemenyan
Menurut orang Jawa Kemenyan merupakan salah satu kesukaan makhluk halus. Diberi kesukaannya itu maka makhluk halus akan memberi perlindungan kepada masyarakat dan tidak mengganggu. Oleh karena itu, membakar Kemenyan merupakan cara pendekatannya, sebagai sarana permohonan pada waktu orang memohon sesuatu disertai dengan do’a dan digunakan pada saat acara hajatan keagamaan dan selamatan. Menurut kepercayaan, kemenyan yang dibakar mempunyai makna agar doanya itu dikabulkan, dengan asap yang melambung tinggi ke atas itu akan tersampaikan kepada sang pencipta. Sesuai tuturan Abah Dakot selaku ketua adat juga juru kunci yang memaknai kemenyan :

“Kemenyan atau menyan itu menyampaikan kepada leluhur. Kalau saya bicara langsungkan tidak bisa, bicaranya langsung kepada menyan. Menyan itu artinya menyampaikan isyarate ngono.”

Tumpeng
Tumpeng itu tumerape lempeng artinya kita harus bertindak yang lurus atau baik. Umbarampe yang ada pada tradisi ruwat bumi salah satunya tumpeng yang terbuat dari nasi kuning yang dibentuk seperti gunung dan dikelilingi macammacam lauk pauk. Berbentuk seperti gunung mempunyai makna bahwa semua akan kembali ke sang pencipta. Kita juga tidak boleh mempunyai sikap sombong karena kedudukan dan jabatan yang tinggi, disini kita sama-sama makhluk Allah SWT, harus saling berbagi, tolong menolong kepada semua orang. Diibaratkan semakin tinggi pohon semakin besar juga badai yang menghampiri, begitupun manusia semakin tinggi jabatan yang dimiliki semakin berat juga masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, kita harus selalu Andhap Asor maknanya rendah hati.

Mata Air pancuran 13
Mata air pancuran 13 ini merupakan mata air panas yang dipercaya sebagai obat untuk segala penyakit. Mata air ini sangat dijaga oleh juru kunci Desa Guci, karena untuk menjaga ribawa mata air tersebut dan tidak sembarang orang boleh mengambil atau mandi tanpa seizin pemiliknya.

Pancuran 13, Bahasa kuna orang tua bilang angka 13 itu angka sial. dihitung angka 1 dan 3 digabung menjadi 4 (Sri, Lungguh, Dunya, Lara) tempatnya orang sakit. Pancuran 13 tersebut dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit, seperti rematik, penyakit kulit, penyakit gondog juga bisa.

Kambing Kendit
Kambing kendit ini merupakan jenis kambing yang berkulit hitam tetapi dibagian perut terdapat warna putih yang melingkar. Kendit yang berarti kain yang diikatkan dibagian perut sebagai pengencang, oleh karena itu kambing kendit beda dari kambing yang lainnya. Hitam yang bermakna orang itu sejatinya punya banyak dosa, putih yang berarti suci atau bersih. Walaupun sering dibersihkan tetapi tetap saja manusia melakukan dosa.

Ayam Cemani
Ayam cemani yaitu ayam yang berwarna hitam. Menurut ketua adat atau juru kunci tradisi ruwat bumi, ayam cemani diibaratkan seperti manusia yang punya dosa, walau sudah dibersihkan beberapi kali tetap aja manusia melakukan dosa.

Tuturan abah Dakot, “ayam cemani menandakan orang itu akeh dosane. Dikumbah sedina ping 7 mbuh 10, dosata tetap ana karena manusia satu detik membikin pahala belum tentu tetapi bikin dosa banyak maksiyat, membicarakan orang yang tidak didepan”

“ayam cemani menandakan orang itu banyak dosanya, dicuci sehari 7 kali atau 10 kali, dosa tetap ada karena manusia satu detik membuat pahala belum tentu tetapi buat dosa banyak, membicarakan orang dibelakang”.

Berdasarkan uraian makna umburampe yang digunakan dalam tradisi ruwat bumi tersebut dapat disimpulkan bahwa makna yang terkandung dalam ubarampe tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat agar berlaku lebih baik lagi, mengajarkan tetap rukun dan selalu berbuat baik.